Selasa, 21 Maret 2017

Mari kita bangkit dan rebut kembali, Medanku


Screenshoot Postingan FB Roy Fachraby Ginting
Selamat datang di Medan Taneh Panteken Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi Bapak Bupati Karo Terkelin Brahmana yang tadi malam sudah hadir dalam pagelaran Budaya Karo di Pekan Raya Sumatera Utara Medan...

Kami sedikit terkejut dengan pidato pak Bupati yang katakan kita Kalak Karo pendatang dan kita tandang ke Medan dan perlu sedikit kami luruskan agar sejarah kita tidak belok dan tetap lurus ke depan...

Kita labo tandang ras labo perantau Pak Bupati... tapi kita tuan rumah kuta Madaan...

Ingetken kerina kekadeta kalak Karo ras pemimpinnta amin ndauh gia rumahta pekan raya ena nari sebab enggo pajek Patung ras Monumen Nini Bulangta Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi i kuta Medan ras enggo 2 kali kita erbahan Kerja Tahun i Kuta Medan amin la pernah kam reh Pak Bupati Karo... labo ugapape akap kami gelah sejarah e ka lagina la bandu geduk kerna kita kalak Karo i kuta Medan...

Sedikit catatan tentang Kuta Medan ras impal kami Robert Billy Peranginangin Kadisndu i Kabupaten Karo enggo erbahan buku kerna si e...

Bagenda turi turinna..
Suku Karo dan Kota Medan...
Kota Medan adalah kota yang awalnya merupakan kampung kecil bernama Madan yang didirikan oleh seorang Karo bernama Guru Patimpus bermarga Sembiring Pelawi...

Sebelum mendirikan sebuah kampung bernama Madan yang kemudian berubah menjadi nama Medan, maka Guru Patimpus sebelumnya hidup dan lahir di Aji Jahe, yaitu sebuah kampung yang berada di dataran tinggi Karo...

Menurut hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan (Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dibentuk berdasarkan SK Walikota Medan 28 Oktober 1971) seperti yang diuraikan Dada Meuraxa dalam bukunya "Sejarah Hari Jadinya Kota Medan 1 Juli 1590", Guru Patimpus mulai membuat perkampungan kecil di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura pada 1 Juli 1590 sekitar pukul 09.00 WIB...

Untuk menghormati jasa Guru Patimpus Sembiring Pelawi yang diakui sebagai pendiri Kota Medan, maka kini sebuah monumen megah didirikan ditengah-tengah Kota Medan dan dinamakan dengan monumen Guru Patimpus Sembiring Pelawi...

Monumen Guru Patimpus itu berdiri tepat di Jalan S. Parman Ujung, Medan...
Menelisik bahwa Suku Karo adalah sebagai pendiri Kota Medan, maka tentu seharusnya Suku ini bangga dan menjadikan sejarah ini penyemangat untuk maju dan mendapatkan prioritas utama dalam bidang usaha, perdagangan dan perindustrian, serta pelestarian seni budayanya...

Namun dalam kenyataanya, masyarakat Karo dari hari ke hari semaking mengalami kesulitan dalam panggung politik dan kesempatan birokrasi dengan minimnya putra Karo berkiprah di sana.

Hal ini di sebabkan kita merasa selalu pendatang dan rasa rendah diri yang menempatkan kita pada posisi yang tertinggal dari suku lain...

Generasi muda Karo ke depan hendaknya memiliki etos kerja dan pendidikan yang baik dan mumpuni sehingga layak untuk mendapatkan pekerjaan di sektor perusahaan-perusahaan swasta dan instalasi pemerintah...

Mari kita kikis budaya KKN yang masih sedemikian kentalnya di Medan dan Sumut...
Sejarah telah membuktikan Brigjen Ulung Sitepu yang satu-satunya putra Karo yang pernah menjabat sebagai gubernur Sumatera Utara hingga saat ini harus kita contoh dan jadikan penyemangat untuk bangkit walau beliau harus menelan kenyataan pahit diturunkan dari jabatannya ketika terjadi pemberontakan PKI pada September 1965...

Ulung Sitepu dituduh terlibat karena sebagian pendukungnya untuk menjadi gubernur berasal dari Partai Komunis, maka semenjak itu pula keberadaan warga Karo semakin jauh dari tampuk kekuasaan di Sumatera Utara dan semakin terpinggirkan dari berbagai lini kehidupan kota yang kini telah menjadi kota ketiga terbesar di Indonesia...

Oleh karena itu mari kita bangkit dan mari kita rebut kembali... Medanku... Medan kita... Milik kita semua dan Rumah Besar kita bersama Haji Ngogesa Sitepu atau Ngogesa Sitepu.. dan senina kami Jopinus Ramli Saragih atau Jr Saragih dari keluarga besar Merga Silima yang akan berjuang penuh untuk merebut dan bertanding menjadi Gubernur Sumatera Utara ke depan...
Tabi ras Mejuah juah kita kerina...
Sumber Postingan FB Roy Fachraby Ginting

Tidak ada komentar:
Write komentar